Budidaya Tanaman Gandum Pdf Printer
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 671 Banjarbaru, 20 Juli 2016 Teknologi Budidaya Gandum di Indonesia Suwarti dan Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia. Atas maka tanaman gandum cocok dikembangkan di Indoensia pada daerah pegunungan -tOO m dpl dan pcnanaman idcalnya dilakukan pada akhir penghujan atau awal arnu. --_23 sekitar tahun 1 980an Indonesia sudah men genal budidaya gandum, namun basil--e: penebtian tentang gandum sebelum tahun 1980 an. Driver Hp 930c Para Windows 7.
Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi-padian/rumput-rumputan (Gramineae) yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati. Pembudidayaan semua serealia adalah sama. Hp 50g How To Install Programs there. Semua adalah tanaman semusim; yang berarti satu kali tanam, satu kali panen dan tumbuh baik di daerah beriklim sedang.
Biji-bijian serealia terbagi menjadi 2 kelas tergantung apakah sekamnya tetap tinggal pada biji sewaktu ditumbuk. Gandum, rye dan jagung cenderung kehilangan sekamnya selama penumbukan dan merupakan kariopsis telanjang, sedangkan padi, oat, dan barley merupakan kariopsis terbungkus (leonard,1999). Masyarakat Indonesia masih mengolah serealia terutama gandum hanya sebagai makanan pokok dan bahan baku setengah jadi seperti tepung saja padahal manfaat gandum sangat besar bagi kesehatan manusia. Pengolahan serealia secara tepat dan menarik bisa menambah nilai mutu dan jual jenis bahan tersebut (Wiyono,1980). Namun masyarakat belum bisa melakukannya karena kurangnya pengetahuan secara spesifik mengenai sifat- sifat serealia terutama tanaman gandum baik secara biologis maupun kimiawi.
Mempertimbangkan hal ini kami akan mengulas lebih banyak lagi dalam makalah ini mengenai gandum yaitu sifat- sifat kimia,fisiologis, fisikokimia dan mutu dari gandum. Selain itu pembuatan makalah ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Teknologi Serealia dan Tanaman Palawija.
Dari segi waktu penanamannya, ada tiga jenis gandum yaitu gandum musim panas (spring wheat), gandum musim dingin (winter habit bread wheat) dan gandum “durum”. Gandum musim dingin memerlukan suhu rendah dan hari pendek pada awal pertumbuhannya serta dipanen pada musim dingin. Sebaliknya,gandum musim panas tidak memerlukan suhu rendah dan dipanen pada awal musim panas. Tanaman gandum jarang ditemukan di Indonesia karena kondisi lingkungan memang tidak cocok untuk tanaman gandum yang merupakan tanaman subtropis.
Walaupun demikian, para ahli agronomi terus berupaya untuk mengembangkan budidaya gandum di Indonesia (Anonim, 2003). Morfologi biji gandum pada umumnya terdiri dari kernel berbentuk ofal dengan panjang 6-8 mm dan diameter 2-3 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga komponen penting, diantaranya: 1. Bran: Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5% dari total keseluruhan gandum. Bran terdiri dari 5 lapisan yaitu epidermis (3,9%), epikarp (0,9%), endokarp (0,9%), testa (0,6%), dan aleuron (9%).
Endosperma: Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari biji gandum (80-83%) yang banyak mengandung protein, pati, dan air. Lembaga (Germ): Lembaga terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3%. Lembaga merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak lemak dan terdapat bagian yang selnya masih hidup bahkan setelah pemanenan (Kent, 1966). Komoditas gandum merupakan bahan makanan penting di dunia sebagai sumber kalori dan protein. Gandum merupakan bahan baku tepung terigu yang banyak digunakan untuk pembuatan berbagai produk makanan seperti roti, mie, kue biskuit, dan makanan ringan lainnya (Wiyono, 1980). Gandum cukup terkenal dibandingkan bahan makanan lainnya sesama serealia karena kandungan gluten dan proteinnya yang cukup tinggi pada biji gandum. Biji gandum memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi diantaranya karbohidrat 60-80%, protein 25%,lemak 8-13%, mineral 4,5% dan sejumlah vitamin lainnya (Sramkova et al., 2009).
Biji gandum utuh mengandung ratusan senyawa fitokimia. Senyawa Fitokimia (fito= tumbuhan) adalah zat kimia alami yang terdapat di dalam tumbuhan yang memberikan citra rasa, aroma, ataupun warna khas pada tumbuhan tersebut.
Beberapa khasiat senyawa fitokimia adalah sebagai antikanker, antimikroba, antioksidan, antitrombotik, meningkatkan sistem kekebalan, antiinflamasi, mengatur tekanan darah, menurunkan kolesterol, serta mengatur kadar gula darah (Astawan dan Kasih, 2008). Senyawa fitokimia yang terdapat di dalam biji gandum utuh adalah asam fitat, senyawa fenol, vitamin E, selenium, dan lignan yang berfungsi sebagai antioksidan. Potensi antioksidan dari serealia dua atau tiga kalinya lebih tinggi dibandingkan buah-buahan, 2,5 hingga 6 kali lebih tinggi daripada sayuran, dan 0,75 kali lebih tinggi daripada buah berri (Price dan Martin, 2000). Biji gandum utuh terdiri dari tiga komponen utama yaitu bran (kulit atau sekam sekitar 13%), endosperma (sekitar 85%), dan germ (sekitar 2%). Bran merupakan lapisan kasar terluar dari biji. Bran memiliki 50% hingga 80% mineral dalam biji, meliputi besi, seng, tembaga, dan magnesium, juga cukup banyak serat, vitamin B, sedikit protein, senyawa fitokimia, dan komponen bioaktif lain. Endosperma kaya akan karbohidrat dan protein ( contoh: gluten) dengan sedikit vitamin B, sehingga endosperma memberikan asupan energi cukup besar.